MS Glow Trenggalek
Agen resmi MS GLOW TRENGGALEKSemua produk MS Glow...
Longkangan merupakan upacara adat masyarakat dan nelayan di Kecamatan Munjungan. Upacara adat ini dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas melimpahnya tangkapan hasil melaut. Tradisi ini juga berfungsi peringatan kepada leluhur yang membuka kawasan Munjungan utamanya Rara Puthut yang konon oleh Ratu Pantai Selatan dipercaya menguasai kawasan Pantai Ngampiran, Blado, Sumbreng, dan Ngadipuro Munjungan.
Adat Longkangan ini rutin diperingati di Pantai Blado yang terletak di Desa Munjungan Kecamatan Munjungan. Pantai ini terletak di 49 km arah Selatan dari Kota Trenggalek, ± 230 km dari Surabaya ini.
Waktu pelaksanaan sedekah laut Longkangan ini dilakukan tiap Selo penanggalan jawa, tepatnya pada hari Jum'at Kliwon. Upacara adat ini biasa dilakukan pada siang hari menjelang sore. Dengan diawali kirab Tumpeng Agung dari Pendopo Kecamatan Munjungan sampai di Pantai Blado yang dipimpin langsung oleh Camat Munjungan dan semua Kepala Desa se Kecamatan Munjungan. Kirab ini diiringi oleh dayang-dayang serta rombongan jaranan yang berpakaian adat Jawa. Sesampainya di Pantai Blado prosesi Longkangan dimulai. Seperti Labuh larung sembonyo, dalam tradisi longkangan ini juga wajib ada kesenian tayub untuk pelengkap prosesi ini.
Dipastikan setiap Longkangan ini digelar, masyarakat Munjungan dan sekitarnya maupun wisatawan selalu berduyung-duyung menyaksikan upacara adat ini. Baik di sepanjang jalan yang dilewati rombongan kirab maupun dilokasi upacara adat ini. Sebagai puncak acara adat longkangan ini dilakukannya prosesi menghanyutkan Tumpeng Agung di tengah lautan Pantai Blado