logo

Kupatan, Lebaran Ketupat




Asal mula tradisi Hari Raya Ketupat di Durenan berasal dari kebiasaan ulama setempat yang hidup pada antara abad 19. Saat itu setelah pelaksanaan Sholat Ied (Idul Fitri) seperti traidisi pada umumnya masing-masing silaturahmi diantara warga Durenan. Lepas tanggal 1 Syawal mereka melaksanakan puasa sunnah 6 hari pada awal bulan Syawal yaitu mulai tanggal 2 s/d 7 Syawal. Usai melaksanakan puasa sunnah tersebut pada hari ketujuh mereka mengadakan perayaan ketupat atau lazimnya disebut dengan Ba'da ketupat atau Kupatan.

Bersamaan dengan  tersebut para ulama setempat mengadakan silaturahmi ke Trenggalek untuk menghadap Bupati yang saat itu lazimnya di panggil "Ndoro Kanjeng". Pada saat itu sudah menjadi kebiasaan bagi penguasa Trenggalek, bahwa Ndoro Kanjeng mengadakan semacam Open House pada hari raya Idul Fitri ketujuh. Sebagai kelanjutan dari tradisi ini ternyata pelaksanaannya dari tahun ke tahun semakin meriah dan spesial hari itu disediakan hidangan Ketupat bagi siapa saja yang datang silaturahmi ke Durenan.


Galeri Foto


Lokasi di Peta




Artikel Lainnya
Back to top